
Medan, PERTIWI NEWS – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota Medan, malam Jumat (1/8/2025) menjadi istimewa. Di Bioskop Delipark Podomoro, sebuah momentum kebangsaan terlahir dari layar lebar. Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H. bersama Gubernur Sumatera Utara M. Bobby Afif Nasution, S.E., M.M. serta Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto menghadiri nonton bareng (nobar) film nasional Believe sebuah karya sinema yang membakar semangat dan menampar lupa akan jati diri bangsa.
Turut hadir dalam acara tersebut para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut, PJU Kodam I/BB, serta unsur pimpinan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kehadiran para petinggi negara ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi pesan simbolik bahwa cinta tanah air harus dihidupkan, bukan hanya di medan tugas, tetapi juga di medan budaya.
Film Believe, karya sutradara Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana yang diproduksi Bahagia Tanpa Drama, bukan film biasa. Diadaptasi dari buku Believe: Faith, Dream, and Courage, film ini menarasikan perjalanan hidup Jenderal TNI Agus Subiyanto diperankan Ajil Ditto dan ayahnya, Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan), yang mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kebahagiaan pribadi demi merah putih.
Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan mengapresiasi film ini dengan penuh rasa, menyebutnya sebagai peluru moral bagi generasi muda. “Film Believe bukan sekadar hiburan, melainkan medium edukasi yang menusuk sanubari. Ia mengajarkan bahwa pengabdian adalah bahasa jiwa, dan cinta tanah air adalah iman yang hidup,” ungkap Kapolda dengan nada penuh makna.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang dikenal sebagai pemimpin muda dengan visi kebangsaan, turut menyampaikan pesan penting tentang nilai perjuangan dan keteladanan. “Kita perlu lebih banyak karya seperti ini, yang tidak hanya membanggakan secara sinematik, tetapi juga menggugah nurani kolektif kita. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal dan menghormati perjuangannya,” ujar Gubsu dengan mata tajam menatap masa depan Sumatera Utara.
Film ini sebelumnya telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan meraih Best Director di Montreal International Film Festival 2025. Lebih dari sekadar prestasi, Believe menjadi nyala obor yang menyinari lorong gelap apatisme generasi muda.
Dalam setiap adegannya, penonton diajak menyelami pergulatan batin, konflik keluarga, pengorbanan militer, hingga air mata seorang anak yang rindu pelukan ayahnya. Di balik sorot lampu bioskop, semangat pengabdian pun menyala.
Acara nobar ini adalah bentuk nyata dukungan institusi kepolisian, militer, dan pemerintah daerah terhadap kebangkitan budaya nasional dan sinema inspiratif. Seperti kata mutiara yang terukir dari semangat malam itu: “Negeri ini tidak dibangun oleh kata-kata, tetapi oleh jiwa-jiwa yang memilih berkorban dalam diam.”
Kapolda Sumut dan Gubsu telah menunjukkan bahwa pemimpin bukan hanya mereka yang duduk di kursi kekuasaan, tetapi yang hadir di tengah rakyat, memeluk nilai, dan menyuarakan cinta pada ibu pertiwi—meski hanya lewat film. (Salomo)